Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak


Kali ini saya akan menuliskan resume hasil diskusi dengan Omjay pada grup WA GMLD3. Dengan judul,  "Membangun Digital Space yang aman untuk anak". Bagaimana cara kita membangunnya? Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang. Kedua, kita harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital.  Ketiga, kita entang apa saja resiko harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak. Dan keempat, bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta. Di era sekarang dimana sekolah dilakukan melalui media gadget, anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget dibandingkan dengan orang tua di rumah. Apalagi jika kondisi orang tua bekerja, semakin membuat anak jauh dari orang tua.

Saya setuju bahwa anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap kejahatan digital. Hal yang harus kita pastikan tidak terjadi, jangan sampai anak membagikan data pribadi di media digital. Ini adalah tugas kita sebagai orang tua untuk terus mengingatkan anak. Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat banyak anak menjadi korban kejahatan digital. Tidak hanya anak, bahkan orang dewasa juga banyak yang menjadi korbannya. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus mau belajar di media digital. Harus melek IT istilahnya demikian.

Yang paling ditakutkan saat ini adalah banyaknya konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua harus waspada, dan bisa selalu memantau kegiatan anak pada gadgetnya. Ini juga bisa dilakukan dengan membatasi pencarian anak pada media ini. Orang tua dan juga guru harus terus mengingatkan anak tentang hal ini. Jelaskan pada anak bahayanya membuka hal-hal berbau pornografi. Saya sebagai guru Kelas 6 SD sering kali mengingatkan anak akan hal ini. Kita jangan merasa tabu untuk menjelaskan kepada anak.

Kita sebagi orang dewasa, terkadang dengan mudahnya berbagi informasi kepada orang yang baru dikenal di media sosial. Termasuk data yang sifatnya pribadi. Akibatnya data privasi disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Ini sering terjadi juga pada orang dewasa, sehingga mereka menjadi korban kejahatan seperti yang sedang marak terjadi saat ini yaitu Kasus Pinjaman Online yang menggunakan data dan identitas orang lain. 

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games(ini sudah terjadi pada anak saya di usianya yang baru 6 tahun), cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual yang bisa kita temui di media sosial.

Kita sebagai orang tua harus peka dengan tingkah laku anak yang gemar bermain gadget. Jangan sampai anak mengalami kecanduan gadget yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya. Oleh  karena itu dari sekarang kita harus menjalin komunikasi yang baik dengan anak, terus belajar tentang media digital, gunakan aplikasi yang aman pada gadget anak, buat aturan dan kesepakatan bersama tentang penggunaan gadget, jadikan teladan digital yang baik.

Akhir kata, semoga anak-anak kita selalu dilindungi dari kejahatan media digital. dan terus semangat untuk belajar sebagai guru dan orang tua. Terima kasih Omjay...

Komentar

  1. alhamdulillah resume yang bagus, nanti bisa ditambahkan gambar. lihat video tutorial saya di GMLD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Pak Dail, di-edit bisa yaa pak...

      Hapus
  2. Mantap resumenya, setuju memang orang tua dan guru harus terus semangat mengupdate diri dalam hal literasi digital agar dapat melindungi anak-anak dari kejahatan media digital

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang mantap Pematerinya Bu... Omjay. Anyway.. terimakasih ibu...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Seorang Pemimpin

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching

Strategi Menangkal Hoax bersama Heni Mulyati, M.Pd