"Yuk Cegah Cyber Bullying" bersama Om Jay


     Assalamualaikum, Selamat pagi semua kali ini saya akan menuliskan resume materi ke-4 pelatihan GMLD yang dilakukan secara daring melalui grup WA. Walaupun terlambat  dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk saya menulis resume. Tapi saya berusaha untuk tetap konsisten untuk menulis resume kegiatan pelatihan ini. Pertemuan ke-4 ini  dibagi menjadi 4 sesi: yaitu Pembukaan, Pemaparan materi, Sesi tanya jawab, dan Penutup. Kegiatan dimulai dengan mengucapkan basmallah agar mendapat keberkahan dan ridha dari Allah SWT. 

    Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online. Berbeda dengan yang terjadi di Offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline yang mengetahui kejadian bullying hanya orang-orang yang melihat secara langsung, tetapi kalau cyberbully  semua orang yang online  dapat mengetahuinya. Dapat dibayangkan kalau seseorang dibully di media sosial, diserang dengan komen penuh dengan cacian dan kata kasar semua orang baik yang mengenali ataupun tidak mengenali korban akan mengetahui hal tersebut. Bahkan terkadang para pelaku bullying mengarahkan orang lain untuk ikut mengintimidasi korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat korban bully terganggu kesehatan mentalnya. Tak jarang ada yang sampai bunuh diri karena tidak tahan atas tekanan orang-orang sekitar akibat perilaku bullying tersebut.

Tindakan yang dapat dilakukan  untuk mencegah dan menghentikan bullying antara lain:

  1. Jangan merespon pelaku bullying agar mereka tidak merasa diperhatikan.
  2. Jangan membalas aksi pelaku.
  3. Simpan semua bukti aksi bullying untuk dilaporkan apabila semakin mengganggu
  4. Segera blokir aksi pelaku.
  5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya
  6. Laporkan jika sudah meresahkan ke pihak yang berwenang.
Berikut adalah beberapa sebab terjadinya bullying:
  1. Terlalu sering atau terlalu banyak posting sehingga mengganggu orang lain
  2. Mem-posting konten yang aneh sehingga menimbulkan kontra di sosial media
  3. Terlalu banyak teman dan terbuka mengenai hal pribadi di media sosial, sehingga siapapun bisa berkomentar di media sosial
    Penggunaan medsos untuk bersosialisasi dan berbagi banyak informasi ini kerap memicu berbagai aktivitas yang dibarengi intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. KPAI menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan kejadian di dunia nyata. kampanye anti cyberbullying harus sering disuarakan dimanapun dan kapanpun. Kita sebagai orangtua dan guru harus lebih banyak mengedukasi anak dalam hal ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat disampaikan kepada anak untuk mencegah terjadinya bullying:
  1. Edukasi anak dalam menggunakan jejaring sosial, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sosial media harus sering disampaikan kepada anak
  2. Ajari anak menghadapi perundungan ataupun bullying
  3. Bimbing anak untuk mengatur privasi khususnya data pribadi yang tidak bisa sembarangan dibagikan kepada orang banyak.
    Kita sebagai orangtua dan guru berkewajiban untuk melindungi anak-anak dari kejahatan cyberbullying ini. Baik pelaku ataupun korban harus kita dekati secara personal, kadang pelaku yang masih anak-anak tidak tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang sangat berbahaya bagi orang lain. Sebagai orangtua kita harus selalu melakukan pendekatan kepada anak, jadi bila terjadi hal yang tidak diinginkan dapat kita cegah sebelum menjadi membahayakan. Bekali anak dengan pendidikan agama yang kuat, sehingga dapat memilih mana hal yang baik dan mana yang tidak baik. Dan yang paling terpenting adalah terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang baik anatar guru dan orangtua dalam mendidik putra putri bangsa sehingga kejahatan cyberbullying tidak terjadi di sekitar kita. Mari terus kita kampanyekan cegah cyberbullying!

    Demikian resume saya kali ini, terimakasih Om Jay ilmunya dan Ibu rosminiyati yang telah memoderatori pelatihan kali ini.

Bekasi,

Nita widya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Seorang Pemimpin

Strategi Menangkal Hoax bersama Heni Mulyati, M.Pd