Mengajar Itu Menyenangkan


 Saya menjadi Guru SD sejak Januari 2012. Tidak pernah terlintas pada  saat saya kecil untuk menjadi seorang guru, apalagi Guru SD. Dulu cita-cita masa kecil saya adalah menjadi pramugari, dengan harapan saya bisa pergi keliling dunia. Ya namanya juga anak-anak, sesimpel itu impiannya. Tapi impian hanyalah tinggal angan, saya menyelesaikan SMA pada tahun 2000 dan tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya. Pada saat itu orang tua saya telah bercerai sehingga saya merasa jika saya memaksakan untuk kuliah maka akan berhenti di tengah jalan. Kemudian saya menerima tawaran teman saya untuk bekerja di Pabrik di daerah Cibitung, Jawa Barat. Selama saya menjadi karyawan pabrik, saya mengikuti kursus bahasa inggris karena kemampuan Bahasa Inggris saya ketika sekolah sangat kurang dibandingkan teman-teman saya kala itu. Anak Jaksel di Sekolah Favorit, SMA 34 Pondok Labu tidak bisa bahasa inggris. Miris ya... hehehe

Selama saya menjadi karyawan pabrik, di waktu sore saya diajak oleh kawan  untuk mengajar anak-anak pemulung di sekitar kawasan pabrik. Pada saat itulah saya menemukan minat saya untuk mengajar. Kemudian setelah habis kontrak kerja saya mendaftar kuliah di PGTK Nurul Fikri di Depok. Saya hanya menyelesaikan kuliah saya selama setahun karena saya menikah dan punya bayi. Dan ijazah guru TK itu tidak pernah terpakai sampai sekarang. Setelah anak-anak saya agak besar saya mulai mengajar kursus Jarimatika, metode berhitung cepat dengan jari. Kemudian saya Kuliah lagi di Universitas terbuka  pada tahun 2010, mengambil jurusan PGSD. 

Pada saat sedang kuliah di UT itulah saya mulai menjadi Guru SD di sebuah sekolah Negeri di dalam perumahan. Saya tidak pernah merasa bosan menjadi guru, karena tiap tahun saya menghadapi siswa dan masalah yang berbeda di dalam kelas. Selama menjadi guru saya kerap mengikuti pelatihan atau apapun yang sifatnya untuk pengembangan diri. Karena saya orangnya selalu ingin mencoba hal baru. 

Awal pandemi melanda saya mengajar siswa secara daring hanya melalui Group WhatsApp, mengirim video pembelajaran dari Youtube. Tetapi itu sangat tidak efektif. Kemudian saya meminta izin untuk melakukan tatap muka terbatas ke rumah siswa untuk memberikan pelajaran matematika, yang menurut sebagian besar anak sangat susah dan mengerikan... Apalagi gurunya. hehehe. Kemudian saya mulai mempelajari cara mengajar melalui Google Class Room, Google Meet, dan aplikasi lainnya yang semuanya baru bagi saya maupun siswa. Tetapi siswa menjadi lebih antusias belajar dibandingkan  hanya melalui pengiriman tugas via WAg. Tetap saja bertemu secara langsung lebih baik dibandingkan belajar secara maya. Ada kedekatan emosional yang terjadi apabila kita dapat bertatap langsung dengan siswa. Etika dan akhlak lebih mudah kita sampaikan jika bertemu secara langsung dengan siswa. Karena menurut saya penurunan kesopanan dan attitude yang baik terjadi selama pandemi ini saat anak belajar di rumah. Karena dunia mereka ada di dalam gadget. Sedih.....

Untungnya setelah setahun lebih anak-anak tidak bersekolah, pemerintah mulai mengizinkan siswa datang ke sekolah melalui Tatap Muka Terbatas. Siswa hadir ke sekolah dengan kuota 50% tiap kelas. PR bagi kami guru untuk membangkitkan minat belajar mereka, terutama membaca. Saya saat ini mengajar di kelas 6, masih saya temui anak yang membaca terbata-bata. Dengan kemampuan membaca yang baik semua akan menjadi mudah untuk disampaikan. Oleh karena itu saya pun tertarik untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PGRI yang diprakarsai oleh Omjay, yaitu GMLD (Guru Motivator Literasi Digital). Hal ini saya lakukan agar saya bisa menularkan minat literasi kepada siswa  dan orang di sekitar saya. 

                        Kegiatan Hari Guru 2021



Pada tahun ini, genap 10 tahun saya menjadi seorang guru SD saya mendapat hadiah terindah bagi seorang guru honor yaitu diangkat menjadi ASN PPPK melalui tes seleksi. Saya mengalahkan 10 rekan saya sesama guru honor di Sekolah saya dan saat ini saya sedang menunggu pemberkasan untuk penerbitan NI PPPK. Dan di saat yang bersamaan saya juga lulus dalam PPG Dalam Jabatan setelah kurang lebih 4 bulan belajar secara daring. Tahun ini merupakan tahun terindah bagi saya, karena Allah Maha Baik. Telah memudahkan segala urusan saya dalam hal apapun. Saya mendapatkan 2 hadiah di akhir tahun ini, di saat pandemi melanda Negeri dan seluruh dunia. Ada hikmah di balik semua yang terjadi. Semoga setelah ini saya tetap menjadi guru yang rendah hati, dicintai oleh murid-murid dan rekan kerja. Semoga saya tetap konsisten untuk selalu mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi agar tetap bisa mentransfer ilmu terbaik yang saya miliki kepada semua orang tidak hanya kepada murid tetapi kepada rekan kerja dan siapapun yang pernah kenal dengan saya. 


Demikian tulisan saya kali ini semoga bisa dijadikan pelajaran untuk hal-hal baik yang ada. Teaching is My Passion. Salam Literasi, Wassalam....

Bekasi,

Nita Widya
Guru SDN Padurenan II, Kota Bekasi
#SATUGURU

Komentar

  1. https://www.gurupenggerakindonesia.com/lomba-blog-satuguru/, Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) yang kesepuluh, kami akan mengadakan lomba blog dengan tema SATUGURU, Jadilah guru yang bersatu untuk maju dan mengajar itu menyenangkan.

    BalasHapus
  2. Masya Allah, sangat inspiratif artikelnya Bu Nita, barokallah. Ternyata, menjadi seorang guru itu sangat asyik ya Bu? Tak kalah asyiknya dg pramugari ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Bu... Terima kasih telah berkenan singgah...

      Hapus
  3. Good job beb. Semangat dan terus asah kemampuanmu. Kamu keren

    BalasHapus
  4. Menginspirasi . Teruslah belajar menuntut ilmu, untuk memberikan yg terbaik sebagai guru . Selalu jadi yang terbaik buat murid-murid, rekan kerja dan masyarakat umumnya . Selamat. Sukses Selalu ......

    BalasHapus
  5. Bu Nita keren banget pengalaman perjalanannya dan semangatnya menginspirasi, sayapun sama guru kls 6, selama pandemipun juga sama gak puas lwt tatap maya utk matematika khususnya, ahirnya juga home visit atas ijin KS dan Orang tua siswa. Semangat terus pewaris pejuang pendidikan anak bangsa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat berjuang untuk pendidikan yang lebih baik...

      Hapus
  6. Perjuangan yang luar biasa.. akhirnya berbuah manis..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Seorang Pemimpin

Strategi Menangkal Hoax bersama Heni Mulyati, M.Pd