Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah By Uncle D


Assalamualaikum....  Selamat sore semuanya, jumpa lagi dengan tulisan resume saya kali ini. Ini adalah Pelatihan GMLD  ke -11 yang akan disampaikan oleh Bapak Deni Darmawan atau biasa dipanggil dengan sebutan Uncle D dan acara sore ini dipandu oleh Bunda Ewi sebagai moderator. Inginnya Uncle D acara ini dilakukan secara virtual dengan zoom meeting tapi karena sesuatu hal maka acara dilakukan melalui Grup Wa. Dan sore ini saya baru saja menyelesaikan zoom meeting dengan PGRI Pondok Gede kota Bekasi tentang cara membuat Twibone dan media pembelajaran menggunakan aplikasi Canva. 

Acara dibuka oleh Bunda Ewi dengan mengajak peserta membacakan Basmalah dan untuk yang bergama lain dipersilahkan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Kemudian Uncle D membagikan Flyer berisi profil beliau. 

Ada sebuah film yang menarik yang pernah Uncle D lihat yang menggambarkan era masa depan. Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film ini akan membawa penonton antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata dan realitas virtual saling tumpang tindih. Penasaran! silahkan nonton saja ya....

 Nah, untuk kesempatan kali ini, kita bahas keterampilan di era society 4.0 atau revalousi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan 4.0. atau  keterampilan abad 21. Guru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. Begitu kata Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan Indonesia). Semboyan itu terus kita pegang sebagai pengajar dan pendidik, agar kita terus menjadi teladan, terus mau belajar dan terus memotivasi peserta didik kita. Nah, menjadi motivator guru literasi digital (GMLD) kita harus bertransformasi menjadi menjadi guru abad 21,  yaitu menjadi guru yang multitasking. Guru yang mempunyai keterampilan digital. Guru yang sudah melek teknologi, istilah yang dipakai oleh Bapak Munif Chatib, guru harus bermigrasi agar bisa akrab dan menggunakan teknologi untuk aktivitasnya. 

Uncle D mempersilahkan peserta pelatihan untuk membaca artikel tulisan beliau yang diterbitkan di media cetak Kabar Banten yang berjudul “Pandemi dan Literasi”. 

https://tangselmedia.com/guru-melek-literasi-digital.html

Membaca juga salah satu keterampilan. Ada yang membaca lambat, sedang dan cepat. Karena ini era informasi, begitu banyak informasi berseliweran dalam jagat media sosial. Berikut  tips membaca cepat di kanal Youtube Uncle D. Jangan lupa subscribed ya.... 


Keterampilan adalah kemampuan  atau skill, bisa dipelajari, digali, dikembangkan melalui proses belajar, pelatihan, praktik dan pengalaman sehingga menjadi sebuah keterampilan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cekatan yang dilakukan secara konsisten. Nah apa sih Keterampilan literasi digital....

Apa saja keterampilan abad 21 atau keterampilan 4.0?

Pak Jokowi  pernah bilang, langkah transformasi digital dalam menghadapi era ini salah satunya mempunyai SDM talenta digital.


Keterampilan digital itu meliputi Keterampilan 4C yaitu : Creativity dan Inovation, Critical Thingking, Communication, and Collaboration.

Kreatif dan inovasi harus dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan “gebrakan” inovasi.

Berpikir Kritis merupakan cara berpikir dalam memanfaatkan media digital, kemampuan menerima informasi sehingga kita tidak mudah termakan media hoax. Kita dituntut untuk berpikir logis, sistematis dan pemecahan masalah dalam setiap persoalan yang terjadi.

Kolaborasi merupakan keterampilan  dalam bekerja sama dalam tim atau kelompok, melakukan berbagai project sehingga anggota mampu mendobrak kreativitas dan berprestasi. 
Sebagaimana kita rasakan, bagaimana kolaborasi Om Jay dan kawan-kawan dalam membuat program berbicara, menulis dan motivator guru literasi digital. Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program “super keren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun, sehingga akan muncul guru-guru penggerak dalam kolaborasi. Dari kelas-kelas menulis juga lahir penulis-penulis buku. Dari kelas-kelas itu juga mendobrak SDM talenta digital guru.  Keren sekali yaa....

Berikut adalah video konten kreatif yang dibuat oleh mahasiswa dalam membumikan nilai-nilai pancasila. Diharapkan , hasil konten kreatif kolaborasi ini mampu membuka kesadaran generasi milenial Y dan Z agar bisa memahami dan menyerap nilai-nilai pancasila. 


Komunikasi adalah keterampilan menyampaikan sebuah ide dan karya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, platform yang digunakan biasanya berupa whatsapp, youtube, twitter, dan tiktok. Hasil berupa teks, audio, dan video dan gambar yang diupload ke media sosial kita. 

Om Jay pernah berkata dalam webinar zoom, “Setelah guru mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”. Guru punya segudang ilmu, jadi buatlah konten kreatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Sebagai contoh saja Bapak/Ibu, Bagaimana Fiki Naki yang mampu memanfaatkan platform digital untuk belajar berbagai bahasa. Siapa sangka, anak kampung asal Riau ini ketika main OME.TV dan di upload ke youtube, ia mendapat pujian dan cuan. 


 Begitu juga para guru di kelas menulis yang dipelopori oleh Om Jay. Dalam pelatihan kelas menulis, guru-guru memanfaatkan blog untuk menulis resume. Alhasil, banyak guru yang pandai menulis dan menerbitkan berbagai buku. Luar biasa bukan... From Nothing to Something....





Keterampilan digital yang perlu kita fahami dan kembangkan sesuai amanah dunia pendidikan adalah 4C. Keterampilan digital harus diimbangi dengan penguatan karakter melalui konsep PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Dampingi dan awasi anak anak kita saat penggunaan media digital , tanamkan pula nilai nilai agama  dan keluhuran Budi pekerti agak tak terbawa arus dari kontent   negatif. Demikian Bunda Ewi menambahkan materi hari ini. 


Demikian resume saya sore ini, semoga bermanfaat bagi yang sempat mampir di Blog saya. Terima kasih Uncle D untuk materinya yang luar biasa dan Bunda Ewi yang telah memandu jalannya pelatihan kita sore ini. Semoga Saya bisa menjadi guru yang memesona seperti rekan-rekan senior di komunitas GMLD ini. Wasalam....

Bekasi,

Nita Widya



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Seorang Pemimpin

Strategi Menangkal Hoax bersama Heni Mulyati, M.Pd